Tes
darah sudah menjadi alat bantu untuk membantu dokter mendiagnosa
berbagai penyakit dan pengobatannya. Kini tes darah juga membantu
psikiatri menemukan gangguan kesehatan mental serta membuat pilihan
dalam perawatannya. Ilmuwan Belanda meneliti variasi dalam gen (DNA)
untuk meneliti individu yang sehat dan pasien yang didiagnosis dengan
penyakit depresi (PDK). Hasilnya, peneliti dapat mengidentifikasi adanya
perbedaan dalam satu set tujuh gen darah utuh antara pasien depresi
dengan kelompok kontrol yang sehat. Temuan ini merupakan yang pertama
kali, tapi merupakan langkah besar untuk menyediakan alat diagnostik
molekuler untuk depresi.
Meskipun psikiatri memiliki kriteria
mendiagnosis gangguan kesehatan mental, sebagian diagnosis akan bias dan
sangat sulit dilakukan pada mereka yang enggan berkomunikasi. Adanya
tes darah untuk melihat masalah kesehatan mental juga membantu
mengurangi stigma yang ada. Terlalu dini untuk yakin bahwa ekspresi gen
akan membawa kita untuk mendiagnosis atau prognostik untuk depresi.
Namun, tujuan penelitian ini sangat penting. Dia menambahkan, ekspresi
gen dapat digunakan untuk mendeteksi sensitivitas dan membantu dokter
mendiagnosis atau memilih perawatan untuk gangguan mental. Penulis
berharap bahwa studi ini merupakan batu loncatan untuk menemukan penanda
yang bisa memprediksi hasil pengobatan dan kekambuhan penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar